Palapanasional.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, menyerahkan dua buaya rawa yang ditemukan warga Kabupaten Tangerang, di dua lokasi berbeda ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta. Buaya itu akan dikarantina sebelum dilepas liarkan di alam bebas.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir menjelaskan, buaya yang diserahkan ke BKSDA Jakarta tersebut, merupakan hasil evakuasi dari warga Tigaraksa dan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
“Awalnya kami mendapatkan laporan pengaduan dari masyarakat lewat call center 112 diteruskan ke Posdalops BPBD, yang melaporkan penemuan buaya di rumah warga,” terang Abdul Munir, Minggu (28/11).
Atas laporan itu, tim rescue BPBD kemudian langsung mendatangi lokasi yang dilaporkan warga untuk melakukan evakuasi.
“Ternyata buaya yang dilaporkan warga Tigaraksa, sempat dirawat oleh yang menemukan sejak buaya masih berusia bayi. Setelah setahun dan semakin besar, buaya tersebut dilaporkan ke kami,” katanya.
Menurut Munir, warga yang merawat bayi buaya mengaku tertarik dan dianggap warga lucu. Setelah setahun dirawat, ukuran buaya bertambah besar menjadi kurang lebih 90 centi meter dengan bobot 5 kilogram.
“Buaya itu diketemukan di sungai sekitar kawasan Industri Milenium Tigaraksa usai banjir, selama satu tahun buaya itu hidup di rumah pak Dasuki dengan dibuatkan tempat penampungan berukuran kecil dari kayu, semakin hari buaya itu semakin besar karena itu beliau melaporkan untuk dievakuasi ke habitatnya,” jelasnya.
Sementara buaya kedua yang dievakuasi, berasal dari laporan warga di Jalan Raya Serang KM 15 Cikupa. Ukuran buaya yang di evakuasi kedua ini berukuran besar atau dua kali lipat ukuran buaya yang dilaporkan warga Tigaraksa.
“Selanjutnya dua buaya yang ditangkap warga itu,kami serahkan ke BKSDA DKI Jakarta resort Tangerang. Informasi BKSD DKI Jakarta, buaya – buaya ini akan kami karantina ke pusat penyelamatan satwa Tegal Alur, Jakarta Barat. Nanti buaya ini akan di lepaskan ke habitatnya di Sumatara Selatan di hutan yang jauh dari pemukiman warga. Untuk sementara kami akan bawa ke pusat penyelamatan satwa Tegal Alur Jakarta,” jelasnya. [lia]
Sumber: Merdeka