Warga Permasalahkan Dampak Peternakan Ayam Ancam Kesehatan Warga

Foto kandang peternakan ayam yang dipermasalahkan warga
Foto kandang peternakan ayam yang dipermasalahkan warga

DUMAI (PNC) – Keberadaan kandang peternakan ayam yang ada di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan membuat banyak warga RT 08 dan RT 09 merasa resah dan keberatan dengan keberadaan kandang peternakan ayam tersebut.

Keberatan warga tersebut bukan tidak beralasan, jarak antara kandang peternakan ayam dengan rumah warga sekitar 50-100 M dan salah satu dampak yang ditimbulkan dari peternakan ayam tersebut yakni, bau tidak sedap/busuk serta lalat yang semakin banyak beterbangan di pemukiman masyarakat akan menimbulkan wabah-wabah penyakit di masyarakat.

Agusman salah satu warga RT 08 Kelurahan Mekar Sari merasa keberatan atas keberadaan kandang peternakan ayam yang berada di lokasi dekat dengan rumahnya.

“Ada beberapa warga yang melapor ke saya, bahwa keberadaan kandang ayam tersebut sudah sangat mengganggu untuk kesehatan warga yang ada di sekitar kandang tersebut,” ucap Agusman. Senin (30/5/2022)

Agusman menceritakan dampak yang ditimbulkan dari keberadaan kandang tersebut yang selama ini dirasakan oleh warga sekitar.

“Sudah lama kami warga di sini menahan bau busuk dari kandang, apalagi ketika angin kencang dan musim hujan, bau busuk itu sungguh menyengat di hidung,” terang Agusman.

Ketakutan warga akibat dampak dari polusi udara yang berasal dari peternakan ayam ini akan menimbulkan wabah penyakit kepada warga sekitar.

Sementara itu pemilik peternakan ayam Muhammad Jul Afnur ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), sempat merasa kesal ketika dikonfirmasi tim beberapa media dan menyampaikan bahwa tidak ada warga yang keberatan dengan keberadaan kandang peternakan miliknya.

“Sudahlah bang, jangan cari-cari masalah dan ribut-ribut lagi terkait dengan operasionalnya kandang Jul, Jul bukan tidak ada dan tidak peduli dengan masyarakat sekitar kandang, bisa abang konfirmasi dengan warga radius sekitar kandang, jangan abang dengar info dari bang Agusman aja,” kata Jul membalas pesan WA saat dikonformasi.

“Warga mana dulu bang yang keberatan, karena ada tanda tangan warga untuk menyetujui peternakan saya beroperasi,” lanjutnya.

Menurut informasi dari warga sekitar, kesepakatan antara pemilik kandang dengan warga terkait dampak kesehatan kepada warga tidak pernah dibicarakan seperti apa pertanggungjawaban pemilik kandang ketika warga mengalami sakit.

“Belum ada kesepakatan bang, namun ada beberapa warga yg belum punya BPJS PBI APBD saya bantu memasukkan ke PBI bang,” ujarnya.

“Sampai saat ini belum ada warga yang melapor dan memberi tahu kalau ada yang kena keracunan,” ungkapnya.

Lanjutnya, terkait izin yang harus dimiliki dengan keberadaan kandang peternakan ayam yang dekat dengan pemukiman warga, dirinya tidak perlu membuatkan izin, karena populasinya sedikit, tetapi jika di atas puluhan ribu ekor baru ada izinnya.

“Tidak perlu dibuatkan izin karena populasinya sedikit, hanya 7000 ekor yang saya pelihara, namun kalau di atas puluhan ribu ekor, baru ada izinnya,” pungkasnya.

Polemik yang terjadi antara warga dengan pemilik kandang sudah lama terjadi dan kedepannya warga akan terus berjuang agar ada solusi sehingga dampak kesehatan dan lingkungan dari kandang peternakan ayam ini tidak merugikan warga dan polemik ini menjadi perhatian instansi Pemerintah Kota Dumai. (Vanche)