Presiden FIFA akan Menjumpai Presiden Joko Widodo, Buntut Tragedi Kanjuruhan

Foto Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Dok: Republikmerdeka)
Foto Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Dok: Republikmerdeka)

JAKARTA (PNC) – Presiden FIFA, Gianni Infantino, dijadwalkan melakukan kunjungan ke Indonesia dan akan menemui Presiden Joko Widodo untuk membantu mengawal proses transformasi sepak bola nasional.

“Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia), bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik,” jelas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, seperti dikutip dari Republikmerdeka, Sabtu (8/19/2022).

Tak hanya itu, mantan Presiden Inter Milan tersebut menambahkan, FIFA juga akan berkantor di Indonesia dalam memastikan proses transformasi sepak bola Indonesia dapat berjalan secara maksimal. Namun, belum bisa dipastikan berapa lama FIFA akan berkantor di Indonesia.

“Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya,” sambungnya.

Menurut Erick, niat baik FIFA dan pemerintah Indonesia dalam membenahi sepak bola Indonesia harus diapresiasi. Dia menilai hal ini merupakan kesempatan emas untuk Indonesia dalam memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia.

Tentu saja upaya ini memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari klub, suporter, keamanan, dan stasiun televisi.

“Kalau kita mau transformasi, ini harus menyeluruh. Ini tragedi yang memilukan sangat menggerus hati kita, tidak boleh terjadi lagi. Ini pelajaran yang sangat berat buat sepak bola Indonesia dan bangsa,” sebut Erick.

Erick mengingatkan Tragedi Kanjuruhan tidak boleh berulang dalam ajang olah raga apapun. Oleh karena itu Indonesia harus petik pelajaran dari tragedi tersebut dan menjadikannya momentum perbaikan tata kelola sepak bola di negeri ini.

Erick sendiri telah melakukan pertemuan langsung dengan Gianni Infantino di Doha, Qatar, pada Rabu (5/10/2022). Saat itu FIFA menyatakan kesiapan membantu pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi sepak bola.

Menurut Erick, Gianni mengaku sangat terpukul atas Tragedi Kanjuruhan, sebab pria kewarganegaraan Swiss-Italia itu memiliki kesan positif akan sepak bola sejak masih kecil, namun hal ini sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Kanjuruhan. (***)