Momen Tidak Tepat, Dewan Ingatkan Pemerintah Tak Naikkan Harga LPG 3 Kg

PEKANBARU (PNC)  – Pemerintah tampaknya serius untuk menaikkan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi tabung 3 kilogram (kg) pada tahun ini.

Setelah sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah bakal menaikkan harga LPG 3 kg dan tengah mengkajinya, kini hal senada diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin mengatakan, pemerintah dalam jangka pendek akan melakukan penyesuaian formula LPG 3 kg dan dalam jangka menengah akan melakukan penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjaga inflasi.

Anggota DPRD Riau, Mardianto Manan meminta pemerintah tidak menaikan gas LPG 3 kg dan tarif listrik karena akan menambah beban hidup masyarakat yang sudah terpuruk akibat pandemi Covid.

Dijelaskannya, momentumnya sangat tidak tepat, karena akan menambah beban hidup masyarakat yang sudah berlapis-lapis menerima penderitaan akibat Covid-19 dan ekonomi belum pulih.

“Ditambah lagi, baru-baru ini dengan kelangkaan Solar dan kenaikan Pertamax dan kenaikan serta kelangkaan minta goreng, sudah menyebabkan semakin bertambah berat beban masyarakat, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan aksi dan gejolak di masyarakat seperti aksi demo baru-baru ini,” kata Mardianto, mengutip cakaplah.com, Rabu (20/4).

Apalagi lanjutnya, di tengah suasana bulan suci Ramadan dan menghadapi hari raya Idul Fitri maka kenaikan itu akan mengganggu kekhusyukan masyarakat khususnya kaum muslim dalam menjalankan ibadah di bulan suci dan dalam merayakan hari raya Idul Fitri nanti.

“Seharusnya pemerintah seharusnya bisa menurunkan atau menstabilkan harga BBM gas juga kebutuhan masyarakat agar beban hidup masyarakat tidak semakin terpuruk,” tukasnya.***