JAKARTA (PNC) – Informasi mengenai kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin terus diberitakan. Pasalnya, orang nomor satu di Rusia itu saat ini sedang banyak disorot lantaran keputusannya untuk menyerang tetangganya, Ukraina.
Putin dilaporkan telah melakukan beberapa tindakan terkait kesehatan. Salah satunya adalah mandi dan mengkonsumsi darah Rusa Siberia. CNN International melaporkan bahwa ini lazim dilakukan juga oleh beberapa warga Negeri Beruang Putih itu untuk mencegah penuaan.
Sementara itu, media Prancis AFP menyebut bahwa rekomendasi ini diberikan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu. Shoigu sendiri berasal dari wilayah Siberia.
“Putin adalah salah satu dari banyak orang Rusia yang telah mengkonsumsi dan mandi darah dari tanduk rusa merah Siberia yang dipotong. Pemandian percaya bahwa darah memberi mereka stamina dan menghentikan proses penuaan,” tulis media asal Amerika Serikat (AS) itu mengutip beberapa berita lokal Rusia.
Selain itu, ada juga pemberitaan mengenai kondisi kesehatan Putin yang kronis akibat terserang kanker. Situs berita berbahasa Rusia Proekt melaporkan bahwa Putin telah memanggil dokter dalam jumlah yang besar, termasuk spesialis kanker tiroid Yevgeny Selivanov, untuk mengobatinya di Sochi, kota resor Laut Hitam Rusia.
“Dia memiliki waktu tidak lebih dari dua hingga tiga tahun untuk tetap hidup,” kata seorang sumber kepada media Inggris, Express.
“Kami diberitahu bahwa dia menderita sakit kepala dan ketika dia muncul di TV, dia membutuhkan selembar kertas dengan semua yang ditulis dalam huruf besar untuk membaca apa yang akan dia katakan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Putin juga dilaporkan menderita Parkinson. Ini terlihat dari sebuah video yang menunjukan Putin agak gemetar saat dia mendengarkan pidato dari pembuat film Rusia Nikita Mikhalkov, yang saat itu sedang menerima hadiah atas karyanya di bidang seni.
“Presiden Rusia tampaknya berjuang untuk berdiri diam, tampaknya bergoyang-goyang dalam gerakan bergelombang. Dia juga terlihat menggoyangkan kakinya dalam gerakan yang tampak seperti sisi ke sisi,” tulis sebuah laporan lainnya yang dibuat oleh Express pada Juni lalu.
Posisi kaki Putin ini sendiri telah diamati oleh beberapa analis selama beberapa waktu belakangan ini, utamanya setelah ia memutuskan untuk menyerang Ukraina. Dalam pertemuan dengan pemimpin Tajikistan Mei lalu, kaki kiri Putin juga terlihat berulang kali berkedut saat lututnya tampak runtuh ke dalam.
“Gangguan otak mempengaruhi keterampilan motorik dan berpotensi menjelaskan perjuangan Putin untuk menjaga kakinya agar tidak gemetar,” tambah laporan itu dikutip dari laman cnbc indonesia.com.***