Kamu Harus Tahu  Dampak Buruk Motor Ninja, Alphard hingga Pajero Sport Minum Pertalite

 (Dok:: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

JAKARTA (PNC) – Penggunaan bahan bakar bensin subsidi RON 90 alias Pertalite akan dilarang untuk mobil-mobil mesin di atas 2.000 cc dan motor di atas 250 cc.Jika regulasinya sudah siap, pembatasan akan mulai diterapkan pada 1 September 2022.

Masyarakat pengguna mobil mesin 2.000 cc ke bawah untuk tipe bensin dan diesel yang diizinkan menggunakan BBM jenis Pertalite dan solar diminta mendaftarkan diri via aplikasi MyPertamina.

Di Indonesia, sejumlah mobil baru dengan mesin di atas 2.000 cc antaranya Toyota Alphard, Vellfire, Fortuner 2.7, hingga Mitsubishi Pajero Sport V6 3.000 cc.

Sementara roda dua mulai Kawasaki Ninja ZX10R, Ninja H2, Honda CB650R, CB500X, CBR600RR, CBR1000RR, hingga Yamaha T Max, lalu MT09, dan MT07.

Untuk diingat, penggunaan bahan bakar harus menyesuaikan tingkat rasio kompresi mesin.

Sebab, masing-masing jenis bahan memiliki spesifikasi berbeda, terutama dari Research Octane Number (RON) yang bila angkanya semakin tinggi berarti akan menghasilkan performa lebih baik untuk mesin tertentu.

RON atau sering dikenal dengan sebutan angka oktan merupakan rating yang secara umum digunakan untuk menilai kualitas bahan bakar. RON ditentukan ketika diuji di mesin dengan berbagai tingkat rasio kompresi.

Dikutip dari laman cnn Indonesia.com, pengujian pada berbagai tingkat rasio kompresi mesin tujuannya untuk menentukan level knocking, yaitu proses pembakaran yang tidak tepat waktu. Knocking sering juga dikenal dengan sebutan mesin ngelitik.

Bagaimana kondisi mesin berspeksifikasi RON 91 Pertamax saat diisi bahan bakar RON 90 Pertalite?

Mobil dan motor premium baru yang disebutkan sebelumnya ini besar kemungkinan mesinnya tidak sesuai jika harus menggunakan Pertalite.

Perlu diketahui Pertalite dikategorikan RON 90 ini lebih cocok untuk mesin yang rasio kompresinya 9:1 hingga 10:1. Sedangkan Pertamax RON 92 yang lebih pas untuk rasio kompresi mesin 10:1 hingga 11:1.

Kita bisa mengetahui angka rasio kompresi mesin kendaraan di buku manual atau menanyakannya langsung ke dealer. Produsen juga biasanya memberi rekomendasi jenis bahan bakar berupa stiker pemberitahuan di area tutup tangki.

Bila rasio kompresi mesin kendaraan Anda 11:1, namun menggunakan Pertalite maka yang akan terjadi adalah proses pembakaran telat.Hal ini menyebabkan knocking yang biasanya ditandai gejala tenaga dan torsi berkurang dari biasanya.

Selain soal tenaga dan torsi, kandungan zat aditif pada bahan bakar RON tinggi biasanya lebih baik. Zat aditif itu ada yang fungsinya membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga lebih awet.

Kualitas Pertalite yang rendah dari Pertamax juga memungkinkan membuat ruang bakar mesin lebih kotor, terutama pada area injector. Selain itu gambaran umumnya Pertalite akan menghasilkan emisi lebih kotor ketimbang Pertamax.

Selain menghasilkan pembakaran yang sempurna, Pertamax juga memiliki kelebihan lainnya karena formula Pertatec.

Formula zat aditif yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga mesin jadi lebih awet, menjaga mesin dari karat serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien, menurut penjelasan Pertamina.

Zat aditif itu diklaim membersihkan endapan kotoran pada bagian mesin dengan lebih baik. Kemudian teknologi ini juga diklaim dapat membersihkan endapan kotoran pada bagian injector, mengoptimalkan pembakaran, dan konsumsi bahan bakar.

Persentase endapan yang berkurang berkat teknologi ini berkisar di angka 20 persen.***