DURI (PNC) – Hujan deras yang mengguyur Kota Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Ahad (25/5/22) sejak subuh ternyata membuat derita yang tiada akhir akibat genangan air.
Tercatat, ratusan Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Babussalam, Duri Timur dan Duri Barat menjadi korban akibat sistem drainase yang tak kunjung beres.
Khusus di Kelurahan Duri Barat, w wilayah RT 04, RW 08 menjadi kawasan terparah dikarenakan berdampingan dengan drainase induk yang menjadi tumpuan air dari berbagai macam daerah dari jantung Kota minyak Duri.
Tercatat, puluhan rumah tak luput dari rendaman air hingga kedalaman lutut kaki orang dewasa. Kondisi drainase yang menjadi biang kerok genangan air, semakin membuat masyarakat menderita.
Dalam kurun waktu puluhan tahun, Pemerintah dianggap tutup mata akan kondisi tersebut.
Uncu, Ketua RT 04, RW 08 Kelurahan Duri Barat berharap agar pengadaan drainse dan pembenahan parit induk menjadi prioritas yang mesti dipenuhi Pemerintah dikarenakan puluhan rumah menjadi korbannya setiap hujan turun.
“Lokasinya tak jauh dari Kantor Lurah dan berdampingan dekat mesjid, drainase ini harus segera direalisasikan pengerjaannya,”pintanya dilansir riauterkini.com.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di Kelurahan Duri Timur, tak hanya rumah penduduk, Kantor orang nomor satunya juga mengalami hal serupa.
Genangan air masuk hingga hampir keseluruh ruangan hingga membuat stafnya harus bekerja keras membersihkan isi ruangan kantor dari luapan air yang ada didalam parit induk tepat disamping Kantor pelayanan itu.
Kondisi miris semakin mengiris hati pada dua wilayah di Kelurahan Babussalam. Jalan Subrantas yang menjadi jalan alternatif, tampak tak bisa dilalui.
Tingginya genangan air menjadi alasan utama warga tak berani melintas dikanrenakan lekhawatiran kendaraan akan mogok.
Masih diwilayah yang sama, kawasan Perumahan BTN, Jalan Lembah Sari, RT 07, RW 07, Kelurahan Babussalam, puluhan rumah menjadi korban dengan ketinggian air hingga diatas lutut orang dewasa.
“Kami tak bisa berbuat banyak. Habis semuanya, perabotan hingga alat elektronik didalam rumah. Kali ini merupakan banjir yang terparah dilingkungan ini,”ungkap Yati.
Dikatakan Yati, dengan kondisi yang menjadi langganan banjir akibat sistem drainse yang tidak berfungsi, dirinya dan warga berharap Pemerintah memperhatikan dan mencarikan jalan keluarnya.***