Eddy Betty, Desainer Kebaya Pengantin Pilihan Maudy Ayunda

JAKARTA (PNC) – Maudy Ayunda mengunggah foto dirinya bersama seorang pria di Instagram. Profil Jesse Choi suami Maudy Ayunda berkecimpung diĀ  dalam sebuah perusahaan teknologi dan Investasi di Indonesia.

Kemudian dalam hitungan jam, ia kembali mengunggah foto dirinya dalam balutan kebaya putih berhias cape (mantel tanpa lengan) panjang.

Tak ada pengumuman apa pun soal pernikahan tetapi cukup “22.5.22” sebagai keterangan foto tersebut. Namun terlepas dari kehebohan netizen, Maudy memang tampak anggun dalam balutan kebaya putih.

Kebaya pengantin Maudy Ayunda ini merupakan karya desainer Eddy Betty. Meski Maudy tidak menyebut soal pernikahan, tetapi Eddy menyebut kebaya ini memang dikenakan untuk pernikahan Maudy.

Kebaya dengan warna dasar putih ini mengambil siluet dengan dada rendah. Kemudian terdapat detail bordir berupa sulur, dedaunan dan bunga-bunga. Kebaya pun dilengkapi dengan bros besar di tengah dada.

Cape panjang berwarna putih menjadi fokus tersendiri. Cape putih dengan tambahan bordiran bunga yang memikat.

Sekilas, Maudy tidak mengadopsi adat tertentu untuk pernikahannya sebab hiasan kepala terasa cukup sederhana dengan sanggul rendah, sirkam mini dan rangkaian melati.

Unggahan ini jelas bikin heboh sebab selama ini Maudy terbilang cukup tertutup perihal kehidupan pribadinya. Namun, sebagian netizen menduga pria misterius di unggahan Maudy adalah Jesse Choi. Profil Jesse Choi suami Maudy Ayunda merupakan teman kampus di Stanford University.

Melansir cnn Indonesia, dugaan ini semakin kuat saat Maudy mengunggah foto pre-wedding berkonsep budaya Korea. Maudy mengenakan hanbok atau pakaian tradisional Korea.

Tak hanya itu, Choi juga sempat mengunggah tulisan via laman Medium. Tulisan ini berisi refleksi pemikirannya selama bersahabat dengan Maudy.

Tentu ini sesuatu yang spesial terlebih di cover tulisannya, ia menyematkan foto bersama Maudy saat wisuda.

“Bersama-sama, Maudy Ayunda yang termasyhur dan saya merenungkan pembelajaran kami yang paling berharga dari Stanford GSB,” tulis Choi.***