JAKARTA (PNC) – Maia Estianty baru saja menjalani operasi batu empedu yang kerap kali membuat perutnya terasa sakit.
Sebelumnya, Maia mengira ia mengalami sakit GERD.
Namun ketika diperiksa lebih lanjut, dokter justru menemukan batu empedu dalam perut Maia.
Sebagai informasi, batu empedu adalah benda keras menyerupai batu yang tumbuh di kantong atau saluran empedu.
Kolesterol, garam empedu, atau pigmen empedu (bilirubin) yang ada di kantong empedu dapat mengeras dan membentuk material seperti batu.
Ukuran batu empedu bisa beragam, mulai dari butiran lembut seperti pasir sampai cukup besar seukuran bola golf.
Menurut studi, perempuan lebih rentan terkena penyakit batu empedu daripada pria karena faktor hormon.
Hormon estrogen dapat meningkatkan jumlah kolesterol di dalam empedu dan menurunkan kontraksi sehingga pengosongan kantong empedu terganggu.
Agar tak terlambat, ketahui beberapa gejala batu empedu pada perempuan ini:
- Sakit perut
Ciri-ciri sakit perut gejala batu empedu ditandai dengan nyeri yang datang dan pergi dalam hitungan menit sampai jam, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak.
Nyeri terkait penyakit ini cenderung intens atau sangat sakit dan terasa di perut kanan atas.
Terkadang saat sakit perut cukup parah, rasa nyerinya bisa menjalar sampai ke punggung dan bahu kanan.
- Mual dan muntah
Jika batu empedu tersangkut ke saluran pencernaan, tubuh bisa mengalami peradangan, pembengkakan, nyeri hebat, serta mual dan muntah.
Apabila mendadak mual dan muntah tanpa sebab jelas, atau kerap mual dan muntah setelah makan, coba pertimbangkan untuk memeriksakan batu ginjal.
Ulu hati nyeri Bagian ulu hati yang terasa nyeri, seperti diremas, dan panas terbakar sampai ke dada (heartburn) juga bisa jadi ciri-ciri batu empedu pada perempuan.
Berbeda dari penyakit asam lambung, gejala ini biasanya muncul terus-menerus setelah makan, ketika banyak beraktivitas, sedang istirahat, dan rasa tidak nyaman tersebut tak kunjung reda setelah buang air besar.
- Kulit dan mata kekuningan
Ketika batu empedu menyumbat saluran empedu, sistem pengiriman empedu ke usus kecil bakal terganggu.
Kondisi ini membuat cairan empedu menumpuk dan meningkatkan konsentrasi bilirubin di kantong empedu.
Ketika konsentrasi bilirubin meningkat, zat ini dapat menumpuk di aliran darah dan membuat kulit serta bagian putih mata berwarna kekuningan.
- Warna kotoran buang air berubah
Gangguan metabolisme bilirubin selama proses pencernaan juga bisa menyebabkan perubahan warna kotoran buang air.
Melansir nova.co.id, akibatnya, penderita batu empedu biasanya memiliki urine berwarna kuning dan kotoran buang air besar berwarna coklat tua atau gelap.
Waspadai penyakit batu empedu jika wanita sudah cukup minum air putih dan menjalankan pola makan sehat.
Jika merasakan gejala tersebut, segera temui dokter atau periksa ke rumah sakit ya.***