BENGKALIS (PNC) – Keluarga TS. Faisal Bin TS. Fahrudin tidak terima atas kematian anggota keluarganya, yang diduga meninggal dalam keadaan yang tidak wajar dengan kepala berlumuran darah dan dari hidung sama telinga keluar darah, ketika pihak keluarga datang melihat jenazah di Puskesmas Rupat.
Kabar dukacita telah meninggalnya Alm. Farid diterima langsung oleh Ts. Faisal Bin Ts. Fahrudin yang merupakan adik kandung korban, melalui telpon seluler dari Saudari Zam. Kabar atas meninggalnya korban ditemukan di Desa Sukarjo mesim Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis membuat keluarga Ts. Faisal Bin Ts. Fahrudin tidak terima atas kematian anggota keluarganya.
Adik korban TS. Faisal ketika dikonfirmasi oleh Tim beberapa media mengatakan, pihak keluarga melihat kematian anggota keluarganya ini seperti ada kejanggalan dan diduga kematiannya tidak wajar.
“Karena melihat keadaan jenazah abang saya seperti tidak wajar meninggalnya, maka pihak keluarga kami, ingin memohon pihak Kepolisian melakukan pengusutan, penyebab meninggalnya abang kami ini,” ucap Faisal.
Seminggu setelah jenazah di kebumikan, pihak keluarga membuat laporan ke Polsek Rupat, pertanggal 2/6/2022 untuk pihak Kepolisian mengusut apa penyebab kematian abang kandungnya ini.
“Saya mewakili keluarga, sudah membuat laporan ke polsek Rupat, dan setelah beberapa hari kami menjemput dan menerima surat perihal Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Laporan dari Polsek Rupat dengan nomor B/12/VI/2022/Reskrim pada Senin 13/6/2022, setelah pihak Polsek memberitahu saya lewat telepon seluler,” terang Faisal.
Keluarga Almarhum berterimakasih kepada pihak Polsek Rupat yang telah menanggapi laporan dari keluarga korban dan pihak keluarga yakin dan optimis, pihak Polsek Rupat bisa mengungkap kasus kematian abangnya dengan tuntas.
“Keluarga kami menginginkan kasus kematian abang saya ini bisa diusut tuntas apa penyebabnya oleh Polsek Rupat dan saya meminta keadilan hukum atas kematian abang saya ini,” harap Faisal.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Rupat IPDA Haripin ketika dikonfirmasi via telepon mengatakan, dalam perkara ini pihak Polsek sudah menerima laporan dari pihak keluarga korban, kemudian melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang ada di suatu kejadian dan akan melakukan pemeriksaan dokter yang melakukan visum, melaksanakan gelar serta membawa para saksi ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Sudah 18 orang yang kami periksa, tapi tidak ada saksi yang mengarah ke Pidana penyebab kematian korban,” ucap IPDA Haripin.
IPDA Haripin lebih lanjut mengatakan, setelah semua saksi sudah diperiksa, kami akan menggelar semuanya, apakah perkara ini layak dilaporkan ke polisi atau perkara ini ditutup.
“Kitakan mencari fakta sebenarnya apa yang terjadi, biar ada titik terang suatu pidana itu,” tutup IPDA Haripin. (Vanche)
