KAMPAR (PNC) – Ada satu tradisi unik digelar oleh masyarakat di daerah Kampar, Riau untuk menyambut kedatangan tamu dan acara-acara adat. Tradisi itu dikenal masyarakat dengan Makan Bajambau.
Makan Bajambau adalah makan bersama masyarakat adat dengan sajian yang tak biasa. Di sini, makan bersama digelar saat acara besar, kedatangan tamu kehormatan hingga ajang silaturahmi.
Tradisi itu biasa digelar jelang bulan suci Ramadan, hari raya Idul Fitri, peringatan hari besar dan acara lain yang dinilai perlu dilalukan Makan Bajambau.
Untuk acara adat, Makan Bajambau biasa digelar di gedung adat, masjid dan lokasi pertemuan adat. Menu makanan dibawa kaum hawa ke acara pakai dulang dengan diletakkan di kepala atau dalam bahasa Kampar disebut dijujuong.
“Makan Bajambau itu ada beberapa tipe. Ada untuk acara adat, silaturahmi antar keluarga, buka puasa atau hari raya Idul Fitri,” kata seorang warga, Isel Sariyandi, sebagaiana dilansir detik.com, Sabtu (23/4/2022).
Makan bajambau ada beberapa aturan, mulai dari cara duduk, cara membawa hingga penyajian. Khusus untuk duduk, laki-laki dan perempuan biasanya tidak duduk bersamaan.
Dalam satu talam, ada jumlah menu yang disajikan seperti cemilan hingga makanan tradisional seperti daging kerbau, goreng telur brlah dan kue godang.
“Ada lemang, kue godang, ikan sungai, goreng terlur dibelah, urap, daging kerbau atau ayam. Setelah itu ada sambal lado, ikan lomak yang dimasukkan dalam satu dulang,” kata Isel.
Dalam konteks modern, Isel menilai Makan Bajambau sebagai momen silaturahmi di masyarakat Kampar. Sebab saat itu semua keluarga atau tokoh-tokoh adat berkumpul.
“Sebenarnya kalau dipahami itu adalah jadi ajang silaturahmi. Karena di situlah tahu ini anak siapa, ini dalam adat apa dan semua disitu tahu kita tutur adat dan silsilah dari keluarga,” katanya.
Tradisi Makan Bajambau Saat Ramadan
Khusus bulan Ramadan, Makan Bajambau biasanya diadakan 3 hari jelang memasuki puasa. Seluruh keluarga berkumpul untuk ikut tradisi Makan Bajambau di rumah orangtua atau keluarga tertua.
Sebelum Makan Bajambau, anak-anak dan menantu perempuan biasanya datang ke rumah orang tua. Mereka berkumpul untuk menyantap makan siang.
“Kalau Ramadan itu dari sebelum sampai 20 hari puasa Makan Bajambau. Untuk hari raya biasa ada yang buat ada yang tidak karena sudah dilakukan sebelum puasa,” kata Isel.***