JAKARTA (PNC) – Desain bergaya industrial merupakan salah satu jenis desain yang cukup populer belakangan ini. Tak hanya di rumah-rumah modern, gaya desain ini banyak diterapkan di beberapa kafe dan perkantoran. Meskipun terlihat kekininian, ternyata hgaya desain ini sudah ada sejak awal abad kedua puluh. Saat itu, pabrik-pabrik Eropa Barat ditutup ketika akhir revolusi industri kedua.
Penutupan ini meninggalkan banyak bangunan besar yang kosong. Ketika kota tumbuh dan ruang menjadi terbatas, kawasan industri lama diubah menjadi lingkungan perumahan. Baca juga: Simak Kelebihan Membangun Rumah Bergaya Industrial
“Desain gaya industri menggabungkan elemen ruang komersial bersejarah ke dalam ruang hidup dengan bahan bangunan seperti baja, kayu, besi,” kata desainer profesional, Kate Arends seperti dikutip dari House Beautiful.
Menurutnya salah satu ciri desain industrial adalah tidak menyembunyikan apa pun di balik sentuhan akhir dekoratif, warna, atau fasad. Alih-alih menutupi karakteristik bawaan dari suatu bangunan, para pemilik bangunan memilih untuk menonjolkannya.
Melansir kompas.com, ini berarti banyak pipa, balok, dan batu bata ekspos, lantai beton atau kayu, dan langit-langit yang kasar. Tidak ada yang lembut dan intim bila berkaitan desain industrial. Namun mereka tetap memiliki banyak karakter. Mencoba mendefinisikan desain industri menjadi cukup membingungkan. Bebreapa aspeknya terasa sangat vintage, sementara yang lain benar-benar modern.
Ini bukan mencocokan satu gaya atau yang lain, melainkan merupakan penggabungan keduanya. Misalnya dalam sebuah rumah, terdapat jendela baja besar dan ruang berkonsep terbuka yang diberi pulasan cat dinding berwarna netral. Namun pipa atau batu bata ekspos nuansa tempat tinggal, dan furnitur antik membedakan gaya industrial dari gaya desain minimalis.
Sementara dari segi furnitur kasar dibuat seperti hidup dengan penggunan cat usang adalah gaya industri klasik. Bila desain minimalis dan skandinavia, menghangatkan ruangan dengan pemilihan elemen dekoratif yang terbuat dari kulit domba, dan linen, desain industri membuat segala sesuatunya lebih bertekstur. Ini terlihat dari pemilihan kayu dan logam pada furnitur serta penggunaan beton keras, dan bata ekspos.***