PEKANBARU (PNC group) – Rapat Kerja (Raker) Serikat Pekerja Pertamina Hulu Rokan (SPPHR) yang pertama berlangsung di Hotel Grand Zuri Pekanbaru selama 2 hari, 4 – 5 Maret 2023. Raker ini dibuka langsung oleh EVP Upstream Business PHR, Edwil Suzandi.
Dalam sambutannya, Edwil menekankan agar seluruh perwira PHR memiliki ‘sense of belonging’ atas apa yang terjadi pada perusahaan beberapa waktu terakhir.
“Saya berharap agar seluruh perwira PHR memiliki rasa yang sama, memiliki ‘sense of belonging’, memiliki rasa empati atas musibah kecelakan fatality yang terjadi pada pekerja di Balam,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu juga Edwil meminta agar SPPHR juga dapat memberikan masukan dan rekomendasi buat perusahaan.
“Pada raker ini, kami juga berharap agar SPPHR dapat memberikan rekomendasi buat perusahaan khususnya usulan – usulan perbaikan bagi aspek keselamatan kerja di PHR”, ujarnya sembari membuka kegiatan ini.
Di akhir acara pembukaan raker, Edwil juga membuka sesi tanya jawab bagi para pengurus SPPHR. Berbagai pertanyaan dan masukan diterima untuk kebaikan perusahaan.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum SPPHR, Yudhitya mengatakan forum raker tersebut merupakan momen untuk semakin berkomitmen dalam peningkatan soliditas pengurus, mengidentifikasi berbagai persoalan pekerja, sekaligus juga peningkatan kontribusi SPPHR terhadap kelangsungan bisnis dan operasi perusahaan.
“Kita punya target 2023 lewat raker ini, seluruh pengurus semakin solid dan bisa selaras dengan perusahaan dalam menyelesaikan berbagai persoalan ketenagakerjaan di PHR WK Rokan, dan tentunya pada akhirnya SPPHR akan menghasilkan beberapa rekomendasi bagi perusahaan untuk menjadi perhatian dan perbaikan baik dalam aspek keselamatan kerja maupun aspek ketenagakerjaan kedepannya,” tutur Yudhit.
Yudhit juga berpesan saat ini anggota SPPHR dengan jumlah terbanyak di lingkungan PHR, agar tetap bekerja dengan terus mengutamakan keselamatan kerja.
Di tempat yang sama Sekjen SPPHR, Ronald Sihombing mengatakan bahwa SPPHR akan berkomitmen untuk terus menciptakan hubungan industrial yang harmonis dengan pihak manajemen PHR.
“Hubungan yang baik antara perusahaan dan serikat pekerja tentunya dapat memberikan manfaat positif untuk kedua belah pihak, dan kami sangat berharap agar HC (human capital-red) PHR segera dapat adaptif dengan perubahan perubahan pasca alih kelola blok rokan”, ucap Ronald.
“Dan yang paling penting dalam soal hubungan industrial, bagaimana kita berdiskusi baik dengan manajemen untuk mencari jalan keluar, bukan kita menang – menangan tapi mencari solusi, tentunya didasari dengan itikad baik dan kesetaraan sebagai mitra, ” tutupnya. (***)