Tapanuli Utara Diguncang Gempa Empat Kali Pada Subuh Hari

Foto BMKG merilis informasi gempa terkini di Tapanuli Utara, Sumatera Utara Sabtu 1 Oktober 2022 dengan magnitudo 5.0. (Dok : tribunnews.com).
Foto BMKG merilis informasi gempa terkini di Tapanuli Utara, Sumatera Utara Sabtu 1 Oktober 2022 dengan magnitudo 5.0. (Dok : tribunnews.com).

TAPANULI UTARA (PNC) – Berdasarkan informasi dari situs resmi BMKG, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diguncang empat kali gempa, yang mana gempa pertama bermagnitudo 6,0 pada pukul 02.28 WIB dan diketahui pusat gempa berada di darat 15 km Barat Laut Tapanuli  Utara. Sabtu (1/10/2022)

Dikutip dari kompas.com, gempa dirasakan (MMI) VI Tarutung, IV Singkil, V Sipahutar, III Tapaktuan dan III Gunung Sitoli. Menurut informasi gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa susulan M 5,1 kembali terjadi pukul 02.50 WIB, kali ini gempa terjadi di 4 km Timur Laut Tapanuli Utara.

Gempa ketiga bermagnitudo 5,0 terjadi pukul 03.37 WIB, berada di 1 km Timur Laut Tapanuli Utara.

Pusat gempa berada di darat 4 km Tenggara Tapanuli Utara dan gempa dirasakan (MMI) III Silangit.

Dengan kedalaman 10 Km dirasakan dengan MMI IV di Tarutung, IV di Singkil, V di Sipahutar, III di Tapaktuan, dan III di Gunung Sitoli, seperti dikutip dari tribunnews.com.

Skala gempa dalam MMI sebagai berikut :

– Skala MMI I-II:
Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.

– Skala MMI III-V:
Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan, seperti benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.

– Skala MMI VI:
Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.

– Skala MMI VII-VIII:
Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah dan sebagian plester dinding lepas, hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh dan struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

– Skala MMI IX-XII:
Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh dan struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung. (***)