JAKARTA (PNC) – Johanis Tanak, Mantan Kajati Jambi akhirnya terpilih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hasil voting yang dilakukan Komisi III DPRD, menggantikan Lili Pintauli Siregar yang mengundurkan diri, Rabu (28/9/2022).
Mantan Pimpinan KPK sebelumnya, Lili Pintauli Siregar mundur dari kursi Wakil Ketua KPK pada pada 11 Juli lalu, sesaat sebelum menjalani sidang etik karena diduga menerima gratifikasi dari Pertamina.
Gratifikasi itu berupa fasilitas mewah menonton ajang balap Moto GP di Lombok dan fasilitas menginap di hotel mewah pada Maret lalu.
Ketua KPK Firli Bahuri menyambut baik terpilihnya Johanis Tanak dan mengucapkan selamat atas terpilih sebagai pengganti Lili Pintauli Siregar.
“Untuk saudara Johanis Tanak, saya mengucapkan selamat atas terpilihnya untuk melanjutkan pengabdian di KPK sebagai Wakil Ketua KPK,” katanya, seperti dilansir dari tribunnews.com, Rabu (28/9/2022).
Firli Bahuri mengaku gembira dengan datangnya pimpinan baru KPK serta mengajak mantan jaksa tersebut untuk membersihkan Indonesia dari korupsi, tak lupa Firli Bahuri menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pimpinan DPR RI.
“Selamat datang dan selamat bergabung dalam barisan KPK,” ucapnya.
Sebelumnya, Komisi III menggelar voting memilih calon pimpinan yang dipilih antara Johanis Tanak dengan I Nyoman Wara, untuk menggantikan Lili Pintauli Siregar.
Dari 53 anggota dewan yang terlibat pemilihan tersebut, Johanis mendapatkan 38 suara sementara I Nyoman mendapatkan 14 suara, sementara itu pemilihan digelar setelah keduanya menjalani fit and proper test hari ini.
“Johanis Tanak terpilih sebagai calon anggota pengganti pimpinan KPK masa jabatan 2019-2023. Apakah bisa disetujui?” tanya kata Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir dalam rapat di Komisi III, Rabu (28/9/2022).
Menanggapi pertanyaan dari Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir, seluruh anggota Komisi yang hadir, menyetujui hasil pemilihan tersebut.
Untuk diketahui, Johanis Tanak diketahui memiliki latar belakang aparat penegak hukum di Kejaksaan dan sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Agung Sulawesi Tengah, dan pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Komposisi KPK sendiri sangat beragam, Firli Buhari dengan latar belakang Jenderal Polisi, Alexander Marwata dan Nawawi Pomolango mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Nurul Ghufron memiliki latar belakang akademisi dan Johanis Tanak dari Kejaksaan Agung. (***)