DUMAI (PNC) – Di dalam setiap pertandingan olahraga, selalu dituntut untuk menjunjung tinggi sportivitas, baik dalam diri atlet, wasit/juri dan panitia pelaksana agar tercipta pertandingan yang fair Play.
Pertandingan olahraga harus menjunjung tinggi nilai sportivitas, sehingga pertandingan berjalan secara fair play dan sportivitas tersebut harus diterapkan antara atlet dengan atlet, atlet dengan wasit/juri dan atlet dengan panitia pelaksana dan begitu juga sebaliknya.
Sebagai contoh, sering kita dengar terjadi didalam pertandingan olahraga, kecurangan yang dilakukan oleh panitia pelaksana, tidak menjunjung sportivitas sehingga sering terjadi keributan/komplain dari para pemain, tim official dan pelatih kepada panitia pertandingan.
Panitia bertanggungjawab agar pelaksanaan pertandingan berjalan dengan lancar, tertib dan menjunjung tinggi sportivitas dimulai dari :
1. Pendaftaran peserta
Panitia harus menentukan/mengumumkan syarat untuk peserta yang ikut pertandingan.
2. Pencabutan undi peserta
Panitia harus transparan dan bersikap adil dalam pencabutan undi untuk masing-masing peserta dengan disaksikan seluruh atlet, wasit/juri dan panitia pertandingan.
3. Peserta pertandingan
Panitia harus profesional dalam melaksanakan pertandingan dengan tidak ikut dalam bagian peserta pertandingan agar menghindari penilaian pertandingan berjalan “settingan”.
4. Wasit/juri pertandingan
Panitia harus menunjuk dan menempatkan wasit yang kompeten untuk memimpin pertandingan dan jangan sampai terjadi wasit/juri bisa menjadi peserta dan peserta bisa jadi wasit/juri apalagi wasit/juri bagian dalam kepanitiaan.
5. Menentukan jadwal pertandingan
Panitia wajib membuat jadwal pertandingan dan menempelkan di papan pengumuman serta diumumkan langsung oleh panitia dengan membuat jam, hari, tanggal dan tahapan pertandingan.
6. Sanksi
Panitia wajib menempelkan di papan pengumuman dan diumumkan langsung yang menjadi sanksi untuk peserta dalam setiap pertandingan berjalan.
Salah satu atlet olahraga Kota Dumai Ronny berpendapat, pertandingan olahraga agar berjalan dengan sportivitas, kuncinya terletak pada panitia pelaksana dalam melaksanakan pertandingan.
“Pertandingan akan berjalan dengan ‘fair play’ terlihat dari bagaimana panitia pelaksana menjalankan setiap sesi pertandingan,” ucap Ronny.
Lebih lanjut Ronny mengatakan, pernah dirinya mengikuti pertandingan olahraga yang paling terparah dan mencoreng sportivitas dalam berolahraga adalah pengurus cabang olahraga (pengcab) mengambil semua “Borongan” pertandingan.
“Pengcab menjadi panitia, pengcab menjadi wasit pertandingan, pengcab ikut menjadi peserta, bahkan pengcab yang menjadi juara,” sesal Ronny.
“Pengcab itu tugasnya mencari bibit-bibit atlet baru dan membina atlet, bukan ikut menjadi peserta pertandingan,” tutup Ronny.
Untuk menjunjung sportivitas dalam pertandingan olahraga, hendaknya penerapannya dimulai dari pengcab itu sendiri, agar mendidik/membiasakan para atlet agar nilai-nilai sportivitas itu bisa tertanam didalam diri masing-masing atlet.
Pengcab, panitia, wasit/juri dan atlet harus menyadari, kalah menang dalam pertandingan itu biasa, namun hendaknya pertandingan berjalan dengan menjunjung tinggi sportivitas.
Kekalahan bukan harus disesali namun dijadikan pelajaran/penyemangat, begitu juga kemenangan, jangan sampai larut dalam euforia kemenangan saja, namun bagaimana kedepannya bisa mempertahankan kemenangan tersebut.
Salam olahraga!!!!. (*****)