Ini Rahasia Kenapa Orang Jepang dan China Tetap Sehat meski  Doyan Makan Mie Instan, Simak Yuk!

Ilustrasi (Dok: iStock/detik.com)

JAKARTA (PNC) – Olahan mie instan jadi menu favorit orang di China, Korea hingga Jepang. Meski hobi makan mie, tetapi mereka tetap sehat, ternyata ini rahasianya.

Mie merupakan makanan kesukaan semua orang. Termasuk beberapa negara Asia seperti di China, Korea, Hong Kong hingga Jepang. Bahkan beberapa negara itu terkenal punya merek mie instan favorit.

Sejatinya, makan mie instan terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Mulai dari obesitas, kerusakan hati, menghambat penyerapan nutrisi hingga berisiko kanker.

Namun, kebanyakan orang di negara Asia tersebut tetap sehat meskipun hampir setiap hari mengonsumsi mie. Hal itu pernah diungkap oleh Dr Zaidul Akbar melalui ceramahnya.

Rahasianya adalah ada pada kebiasaan masyarakat di sana yang hobi jalan kaki. Jalan kaki bisa dianggap sebagai olahraga ringan yang dapat memberikan banyak manfaat.

Salah satunya membakar lemak, menurunkan kolesterol, mencegah diabetes hingga menambah kekuatan otot. “Kalau yang pernah ke Hong Kong lihat orang jalan ke stasiun itu bisa 14.000 langkah,” tutur dr Zaidul Akbar.

“Meskipun makan mie gak sehat ya, mungkin lemak atau kalori jadi terbakar pas jalan kaki. Masalahnya kan di kebiasaan. Kalau orang Indonesia kan jarang jalan kaki,” lanjutnya seperti dilansir detik.com.

Bukan hanya pada kebiasaan jalan kaki saja, tetapi juga bahan-bahan yang dipakai untuk memasak. Orang Asia kebanyakan mencampurkan bawang-bawangan untuk menu makanannya.

“Mereka sangat suka makan bawang-bawangan dan sayuran. Itu sehat punya banyak manfaat,” ujar Dr Zaidul Akbar.

Selain itu, mereka biasa makan makanan segar. Artinya mengonsumsi makanan yang tidak pernah dipanaskan lagi. Sebab makanan yang dipanaskan pasti teroksidasi.

“Mereka makan dihabiskan dan selesai. Gak pernah dipanaskan lagi. Makan coba lihat di China, Hong Kong dan Jepang itu jarang ada orang gemuk,” ujar dr Zaidul Akbar.

Dikutip dari berbagai sumber, beberapa kandungan makanan bisa bereaksi negatif jika dipanaskan kembali. Hal itu bisa menyebabkan keracunan makanan karena adanya kontaminasi bakteri.

Salah satunya bakteri Campylobacter dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan dapur dan berkontak dengan makanan. Karenanya, sebaiknya hindari memanaskan makanan kembali.***