DUMAI (PNC Group) – Pasca ledakan yang terjadi di PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) RU II Dumai, Walikota Dumai, Dandim 0320/Dumai dan Kapolres Dumai bersama perwakilan warga sekitar Kilang Pertamina, masuk ke dalam Kilang Pertamina didampingi beberapa pejabat Pertamina, untuk melihat lokasi kejadian dengan menaiki bus karyawan milik Pertamina.
Sekira pukul 01.05 WIB, Walikota Dumai beserta rombongan menuju lokasi atas desakan warga, untuk memastikan bahwa di sekitar lokasi kejadian tidak ada mengeluarkan gas beracun.
Walikota Dumai H. Paisal, S.K.M., MA.R.S mengatakan, masyarakat yang tinggal di sekitar Kilang Pertamina merasa ketakutan, kemungkinan akibat ledakan tersebut mengeluarkan gas beracun.
“Kami melihat petugas tanpa masker dan tanpa APD langsung mengawal petugas baju merah (petugas K3- red) dan hasil kami dan tim teknis lihat, menyatakan bahwa situasi aman,” jelas walikota kepada wartawan, setelah keluar dari Kilang Pertamina Dumai. Minggu (02/04/2023)
Terkait rumah warga yang rusak akibat dari ledakan tersebut, Walikota Dumai menyampaikan, nanti akan dibuat perwakilan dari segala pihak, lebih kurang 10 orang perwakilan, agar mendata apa yang terjadi dan apa usulan dari masyarakat akibat dari ledakan tersebut.
“Apa usulan masyarakat akan kita buatkan berita acara, yang diketahui walikota, pihak berwajib dan Pertamina sendiri,” ucap walikota.
Sementara itu Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Agustiawan mengatakan, 15 menit setelah kejadian, api sudah berhasil dipadamkan dan kondisi unit sudah dalam kondisi normal dan lingkungan tempat terjadi ledakan sudah diberikan police line untuk segera ditindaklanjuti.
“Terima kasih kepada Walikota Dumai dan Forkopimda Dumai yang sudah bersama masyarakat, untuk mengkondisikan masyarakat bersama-sama”.
“Tidak benar kalau ada isu gas beracun, dan kita pastikan kondisi kilang sudah beroperasi normal dan kondisi sudah dalam keadaan aman,” ujar Agustiawan.
Agustiawan menjelaskan bahwa, penyebab ledakan sebenarnya akibat kompresor mark-up gas yang memang dalam proses start-up, jadi memang ada kegagalan operasi, sehingga menyebabkan terjadi legangan serbuk dan kondisi ini masih dalam batas yang masih bisa diantisipasi, sehingga dalam waktu 15-20 menit, kondisi sudah kita pastikan aman.
Untuk korban akibat ledakan tersebut, Agustiawan memastikan ada lima orang korban petugas operator yang terkena pecahan kaca yang dibawa ke Rumah Sakit untuk dirawat.
“Kami pastikan tidak ada korban jiwa, hanya ada lima orang yang luka-luka akibat pecahan kaca dan kondisinya juga sadar dan stabil,” tutup Agustiawan.
Sampai berita ini dinaikan, tampak terlihat aparat Kepolisian, TNI dan warga masih berjaga didepan pintu gerbang Get 1 Kilang Pertamina Dumai. (Vanche)