PEKANBARU (PNC) – Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, bahwa saat ini pihaknya terus menggesa dan berkoordinasi dengan kabupaten kota untuk menurunkan angka penduduk miskin ekstrem di Riau.
Untuk diketahui, Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan ekstrem sebagai kondisi pengeluaran penduduk per hari di bawah 1,90 dollar AS PPP (purchasing power parity), atau sekitar Rp28.500.
Dari data yang ada, kata Gubernur, jumlah penduduk miskin ekstrem di Riau capai 147, 6 ribu jiwa.
Dengan rincian, kabupaten yang paling tertinggi tingkat penduduk miskin ekstrem adalah Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan 11,3 persen atau 21,11 ribu jiwa. Sementara terendah adalah Kota Dumai, dengan 0,52 persen, atau 1063 jiwa.
“Intruksi presiden nomor 4 tahun 2022, tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Riau harus disikapi dan ditindaklanjuti. Presiden minta kemiskinan ekstrem di Riau harus tuntas di 2024, artinya, taraf hidup masyarakat miskin ekstrem bisa lebih baik, angkanya 100 ribu lebih ini,” kata Syamsuar seperti dilansir cakaplah.com.
Maka dari itu, kata Syamsuar, harus ada kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan kabupaten kota di Riau
“Perlu ada kolaborasi, ada dukungan dari kabupaten kota dan provinsi. Baznas jiga siap membantu,” tukas Syamsuar.***